
MAN Insan Cendekia Padang Pariaman Prestasi membanggakan kembali diraih oleh MAN Insan Cendekia Padang Pariaman dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025. Madrasah unggulan di bawah naungan Kementerian Agama ini berhasil menorehkan sejarah baru dengan meraih Medali Emas pada cabang Kebumian atas nama M. Arifin Ilham dan Honorable Mention pada cabang Kimia melalui peserta didik Faiz Rasyiq Alvandi.
Ajang OSN tingkat nasional tahun ini diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, dan diikuti oleh ratusan peserta terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia. Kompetisi ini menjadi wadah bergengsi bagi siswa-siswi berprestasi untuk menunjukkan kemampuan akademik dan daya saing mereka di bidang sains.
Kebanggaan semakin terasa karena pada tahun ini enam siswa MAN Insan Cendekia Padang Pariaman berhasil melaju hingga tingkat nasional. Mereka adalah Faiz Rasyiq Alvandi (Kimia), Aditya Alfisri (Biologi), Hasan (Informatika), Muhammad Bintang Madani (Geografi), M. Arifin Ilham (Kebumian), dan Zydann Alfaritshi (Kebumian). Keenamnya telah melalui proses seleksi ketat dan bimbingan panjang dari para pembina yang penuh dedikasi. Prestasi ini menjadi bukti nyata hasil kerja keras, kesungguhan, serta doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan oleh seluruh keluarga besar madrasah. Semangat juang para siswa, dukungan para guru pembimbing, dan iklim akademik yang positif menjadi fondasi penting dalam meraih pencapaian membanggakan tersebut.
Olimpiade Sains Nasional (OSN)sendiri merupakan ajang tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) di bawah Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. OSN bertujuan untuk menjaring peserta didik berbakat di bidang sains, menumbuhkan semangat ilmiah, serta mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul dan berdaya saing global.
Dalam suasana penuh haru dan bangga, Kepala MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, Hendrisakti Hoktovianius, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan mendalam atas capaian yang diraih oleh peserta didiknya. Ia menilai bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak, mulai dari peserta didik, pelatih, hingga dukungan moral dan spiritual dari seluruh civitas madrasah. “Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu pelatih serta pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, dedikasi, dan ketulusan. Tanpa mereka, prestasi ini tidak akan terwujud. Kehadiran para pembimbing adalah bagian dari sejarah emas madrasah ini,” ungkap Hendrisakti dengan suara penuh rasa haru.
Lebih lanjut, Hendrisakti menegaskan bahwa kekuatan terbesar di balik setiap prestasi bukan hanya kerja keras semata, tetapi juga kekuatan doa. Ia mengingatkan bahwa setiap langkah perjuangan di MAN Insan Cendekia Padang Pariaman selalu diiringi dengan doa dan keikhlasan. “Kekuatan yang paling jitu itu adalah doa. Kita langitkan doa-doa kita setiap setelah shalat, memohon agar usaha kita diberkahi. Semua yang kita lakukan di MAN Insan Cendekia Padang Pariaman untuk membina anak-anak adalah bentuk ikhtiar luar biasa, namun doa-lah yang menembus langit dan menguatkan langkah kita,” ujarnya penuh makna.
Sementara itu, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Nur Azizi, M.Pd., juga turut menyampaikan rasa syukur nya yang mendalam atas capaian luar biasa ini. Dengan wajah yang memancarkan kebahagiaan, ia menyampaikan bahwa prestasi yang diraih para siswa merupakan karunia dan kehendak Allah SWT. “Tentu semua ini sudah qadarullah. Kita sangat bersyukur kepada Allah SWT. Prestasi ananda ini sangat luar biasa. Meskipun di tahun ini MAN Insan Cendekia Padang Pariaman hanya mendapat 1 mendali dan 1 katagori Honorable mentions dari enam peserta yang ikut berkompetisi, tapi saya sangat bersyukur. Sebab target yang selama ini kita idam-idamkan akhirnya tercapai, yaitu MAN Insan Cendekia Padang Pariaman berhasil membawa pulang medali emas ke Sumatera Barat,” ujarnya penuh rasa haru dan bangga, semoga perolehan mendali emas bidang kebumian menjadi support dan motivasi untuk kontingen olimpiade MAN Insan Cendekia Padang Pariaman di tahun 2026. Dengan suara lembut dan penuh kasih, ia juga menyampaikan pesan hangat kepada seluruh peserta OSN agar tidak menyerah, terutama bagi yang belum meraih medali tahun ini. “Terima kasih ananda sekalian, kalian memang sang juara dan kebanggaan orang Sumatera Barat serta keluarga besar MAN Insan Cendekia Padang Pariaman. Ustadzah salut untuk kalian semua. Bagi yang belum meraih apa-apa tahun ini di tingkat nasional, bukan berarti kalian gagal, namun itu adalah keberhasilan yang tertunda. Tetap semangat ya, karena perjalanan kalian masih panjang,” ucapnya menutup dengan senyum tulus.
Tahun 2025 ini menjadi momentum penting bagi MAN Insan Cendekia Padang Pariaman untuk menunjukkan jati diri sebagai madrasah unggul, berprestasi, dan berkarakter.Keberhasilan di ajang OSN nasional bukan hanya sebuah kebanggaan, tetapi juga menjadi simbol bahwa madrasah mampu bersaing di kancah nasional, bahkan internasional.
Dengan semangat dan doa yang terus diucapkan, seluruh keluarga besar MAN Insan Cendekia Padang Pariaman berharap prestasi ini menjadi awal dari deretan keberhasilan mendali emas berikutnya. Madrasah ini bertekad untuk terus melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam spiritual dan berakhlak mulia generasi yang siap menjadi bagian dari masa depan emas Indonesia. *Nda*





