
Padang Pariaman, (MAN IC) – Anggapan bahwa madrasah hanya unggul di bidang keagamaan kini telah bergeser. Madrasah hari ini tidak lagi sekadar menjaring sebanyak-banyaknya peserta didik, tetapi telah naik kelas menjadi institusi yang menyaring, membina, dan mengasah talenta terbaik untuk melahirkan generasi unggul yang berilmu, berakhlak, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Transformasi madrasah sebagai lembaga pendidikan yang adaptif dan progresif semakin menunjukkan hasil yang nyata. Tak lagi hanya dikenal sebagai pusat pembelajaran keislaman, madrasah kini juga menjelma menjadi ruang pembinaan intelektual yang kokoh melahirkan siswa-siswi yang cemerlang dalam bidang sains, teknologi, serta berbagai ajang kompetisi akademik. Capaian ini kembali terbukti melalui prestasi yang ditorehkan dalam pemeringkatan nasional berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Data yang dirilis pada 18 Juli 2025 itu mencatat madrasah sebagai salah satu kekuatan baru dalam peta prestasi pendidikan nasional.
Dari data tersebut, sembilan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) berhasil menembus daftar Top 50 SMA terbaik Nasional satuan pendidikan dengan jumlah medali terbanyak dari berbagai ajang kompetisi ilmiah. Salah satu madrasah yang tercatat dalam deretan prestisius tersebut adalah MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, yang secara nasional menduduki peringkat ke-34 dari seluruh sekolah di Indonesia, serta menempati peringkat ke-7 di antara madrasah se-Indonesia.
Peringkat tersebut diraih berkat akumulasi 274 medali dari beragam kompetisi bergengsi yang diikuti peserta didik dalam skala nasional maupun internasional. Madrasah yang dikenal dengan pendekatan pendidikan berbasis IPTEK dan nilai-nilai keislaman ini tidak hanya menghasilkan insan cendekia yang religius, tetapi juga membuktikan diri sebagai lumbung prestasi di berbagai ajang ilmiah.
Dalam satu tahun terakhir, MAN Insan Cendekia Padang Pariaman menorehkan serangkaian pencapaian luar biasa yang membanggakan. Sebanyak 26 siswa berhasil lolos ke Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi, mewakili Sumatera Barat dalam berbagai cabang keilmuan seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, hingga Ekonomi. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kedalaman pemahaman siswa dalam sains, tetapi juga mencerminkan efektivitas pembinaan akademik yang konsisten dan terarah.
Prestasi MAN Insan Cendekia Padang Pariaman tak berhenti di tingkat nasional. Di panggung internasional, para siswa juga menunjukkan tajinya. Pada ajang bergengsi International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2025, sejumlah siswa berhasil meraih medali internasional, mempersembahkan nama baik tidak hanya bagi madrasah, tetapi juga bagi Indonesia di kancah global.
Pencapaian-pencapaian ini bukan sekadar angka dan medali, tetapi menjadi penanda bahwa madrasah mampu bersaing sejajar dengan sekolah-sekolah unggulan lainnya membuktikan bahwa dengan semangat integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, MAN Insan Cendekia Padang Pariaman dapat mencetak generasi cendekiawan muslim yang siap menatap masa depan dunia dengan percaya diri dan penuh integritas.
Atas capaian tersebut, Kepala MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, Hendrisakti Hoktovianus, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas kerja keras seluruh elemen madrasah.
“Sangat bersyukur sekali. Kalau hal yang luar biasa yang kita kerjakan selama ini, tentu hasilnya juga luar biasa. Ini adalah buah dari perjuangan dan dedikasi kita. Tiada yang sia-sia,” ujarnya penuh haru.
Hendrisakti menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak bisa dilepaskan dari kontribusi banyak pihak yang selama ini berdedikasi dalam membangun budaya akademik di madrasah. Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh civitas akademika MAN Insan Cendekia Padang Pariaman.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada seluruh guru yang dengan sabar dan tekun membimbing siswa, kepada pembina yang mengorbankan waktu dan tenaga dalam setiap proses pendampingan, kepada tenaga kependidikan yang menopang kebutuhan administrasi, serta kepada orang tua yang terus menjadi sumber kekuatan dari balik layar. Dan yang paling utama, kepada para siswa kami yang telah membuktikan bahwa belajar sungguh-sungguh, berdoa, dan berjuang sepenuh hati akan membawa hasil yang gemilang.”
Ia juga menegaskan bahwa prestasi ini bukanlah tujuan akhir, melainkan titik tolak untuk terus berinovasi dan berlari lebih jauh. Baginya, madrasah harus terus hadir sebagai poros peradaban, tempat bertemunya ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai spiritualitas yang kokoh.
“Madrasah hari ini adalah ruang tumbuh bagi generasi yang tak hanya menguasai sains dan teknologi, tapi juga menjunjung etika, kejujuran, dan kepedulian. Kita ingin mencetak lulusan yang tidak hanya pandai berhitung, tapi juga bijak dalam mengambil keputusan, yang tak hanya cepat menjawab soal, tapi juga peka membaca realitas,” tambahnya.
Prestasi yang diraih MAN Insan Cendekia Padang Pariaman merupakan potret keberhasilan pendidikan berbasis integrasi antara ilmu dan iman, antara akal dan akhlak. Madrasah ini tidak hanya menjadi rumah bagi para penuntut ilmu, tetapi juga taman bagi tumbuhnya harapan bangsa. Nda.





