Padangpariaman — Usia sekolah ini baru enam tahun. Namun lonjakan prestasinya patut untuk diapresiasi. Khususnya, terkait hasil yang diperoleh para lulusannya pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sekolah itu bernama Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cedekia (IC) Padangpariaman. Dalam tiga tahun terakhir, berdasarkan hasil UTBK tersebut, peringkat sekolah ini terus melonjak signifikan. Baik di tingkat Sumbar maupun nasional.
Pada tahun 2020, mereka berada pada peringkat 5 Sumbar dan nomor 156 di tingkat nasional. Setahun berselang, menjadi peringkat 3 Sumbar dan 70 nasional.
Terbaru, seperti yang dirilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai lembaga penyelenggara UTBK, dalam daftar Top 1000 Sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai UTBK, madrasah yang dikepalai Hendrisakti Hotovianus ini menjadi yang terbaik di Sumbar. Yakni dengan total nilai 594,622. Di tingkat nasional, posisi mereka jauh melonjak ke peringkat 50.
Tak sampai di situ, salah satu alumninya, Alfaza Rahman memperoleh nilai sempurna, 1000, pada mata pelajaran kimia dalam UTBK tahun ini. Dia pun dinyatakan lolos ke perguruan tinggi negeri favorit, Institut Teknologi Bandung (ITB). Yakni di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Selain ke ITB, para lulusannya juga ada yang melanjutkan ke beberapa universitas favorit dalam negeri lainnya. Seperti UGM, Unand, Universitas Brawijaya, dan UI. Kemudian ada yang lulus Akademi Polisi (Akpol), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG).
”Alhamdulillah tahun ini enam orang anak kami masuk jurusan kedokteran dan 13 masuk jurusan teknik,” sebut Hendri.
Dia pun bersyukur atas prestasi yang telah diukir sekolah dan alumnusnya tersebut. Sekaligus berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sekolah yang berlamat di Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padangpariaman tersebut. Seperti kakanwil Kemenag Sumbar, kabid Penmad, kakankemenag Padangpariaman, dan juga bupati Padangpariman.
”Keberhasilan MAN IC Padangpariaman berada di top 1 Sumbar ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari semua civitas akademika MAN IC Padangpariaman,” ujar Hendri kepada Padang Ekspres, Sabtu (27/8) lalu.
Untuk bisa sampai ke titik ini, dia menjelaskan, pengelolaan pendidikan di MAN IC Pariaman menggunakan empat kurikulum. Yakni kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek, kurikulum dari Kemenag, kurikulum pondok pesantren, dan kurikulum MAN IC Indonesia. Keempat kurikulum ini, digodok menjadi satu kesatuan yang utuh.
Di dalam proses pendidikan yang dijalani, sekolah ini menggunakan dua sistem. Pertama, siang hari mulai pukul 07.00 sampai 15.45, proses belajan dan mengajar (PBM) di madrasah menerapkan kurikulum Kemendikbud Ristek dan kurikulum Kemenag.
Kedua, karena siswa berasrama, pendidikan di malam hari menggunakan kurikulum pondok pesantren dan kurikulum MAN IC Indonesia. Muatannya meliputi tahfiz, kitab kuning, hadis, muhadasyah, pengembangan bahasa asing, pembinaan imam, pembinaan khatib, serta pembentukan kararter. Seperti kemandirian, kepemimpinan, kepeloporan, rendah hati, suka menolong, cinta tanah air, dan kerja sama.
”Dengan menyeimbangkan ilmu dunia dan ilmu akhirat, siswa kita asah otaknya dengan sains dan teknologi. Hatinya kita lembutkan dengan ilmu agama. Sehingga sesuai dengan motto yang disampaikan pendiri MAN IC Indonesia, BJ Habibie. Siswa MAN IC itu otaknya Jerman hatinya Mekkah,” kata Hendri.
Dia berharap, kedepannya MAN IC Padangpariaman mampu melahirkan generasi muda yang berilmu dan beriman kepada Allah SWT. Juga memberikan kontribusi berarti dalam perkembangan pendidikan dan mempersiapkan generasi yang memiliki kacakapan serta kecerdasan yang seimbang, dunia dan akhirat.
Meski telah mampu mengukir prestasi yang membanggakan, pembenahan sistem akan selalu dilakukan pihak sekolah, agar bisa meraih prestasi yang lebih baik. ”Insya Allah tahun depan kita sudah harus masuk top 10 nasional,” ujar Hendri.
Pada tahun ini pihak sekolah sudah membuat beberapa strategi dan rancangan yang lebih baik agar lulusannya di tahun 2023 dapat menduduki universitas yang ternama. Baik dalam negeri maupun luar negeri. ”Sekarang ini kami lagi mengembangkan bahasa asing untuk siswa dalam PBM dan di keasramaan. Dengan harapan tahun 2023 MAN IC Padangpariaman sudah go International,” ungkapnya.
Strategi lainnya adalah mengelompokkan siswa-siswa yang akan masuk ke perguruan tinggai sesuai dengan bakat dan kompetensinya. Sehingga, terang Hendri, akan memudahkan dalam pembinaan. ”Rancangannya, dalam satu bulan kami selalu mengadakan TO (try out) untuk melihat progres kemajuan siswa dan sejauh mana kemampuan siswa dalam menghadapi UTBK. Dengan sistem ini diharapkan jauh-jauh hari kita sudah dapat memetakan siswa dan membantu kesulitan yang dihadapi oleh siswa,” tukasnya. (adv)