Padang Pariaman – (3/3) Civitas akademika Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Padang Pariaman (MAN ICPP) melaksanakan kegiatan moderasi beragama pada hari Kamis, 3 Maret 2022 di aula gedung pusat pembelajaran terpadu. Kegiatan yang diselenggarakan selama sehari tersebut merupakan perwujudan dukungan madrasah terhadap salah satu program Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Program yang bertajuk penguatan moderasi beragama ini ditargetkan mampu menambah wawasan dari keluarga besar kementerian agama RI dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Sumatera Barat (Kakanwil Sumbar) yakni Dr. H Helmi, M.Ag. Pada kesempatan itu, turut hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Padang Pariaman, yakni Safrizal, S.Ag. Ketua Dharma Wanita (DW) Kanwil Kemenag Sumatera Barat juga berkesempatan hadir. Kepala MAN IC Padang Pariaman, Hendri sakti Hoktovianus, S.Pd. M.Pd. mengawali sambutan di acara pembukaan sosialisasi tersebut. Sebagai narasumber, pada kegiatan ini langsung didatangkan sekretaris kelompok kerja moderasi beragama (Pokja MB) dari Kemenag pusat, yakni Drs. Imam Safei, M.Pd. Sementara itu, fasilitator didatangkan dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang, yaitu Dr. Hendri dan Dr. Taufik. Dalam hal kepesertaan, kegiatan ini langsung diikuti oleh segenap guru dan tenaga kependidikan MAN IC Padang Pariaman.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenag Sumbar, Helmi menegaskan bahwa penguatan moderasi beragama ini masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2020-2024. Ia juga mengingatkan akan urgensi tugas dan fungsi ASN, serta tugas ilahiyahnya sebagai manusia yang beriman dan bertakwa.
“Kegiatan ini mengajarkan kita untuk tasamuh atau saling menghargai antarumat beragama. Selain itu, kita harus ingat penguatan moderasi beragama ini masuk ke dalam visi dan misi Kemenag RI. Maka kita laksanakan tugas dan fungsi ASN beserta tugas ilahiyah, selaku manusia yakni mengajak atau mendakwahkan secara moderat dan toleran,” ungkap Helmi saat memberikan sambutan.
Kakankemenag Kabupaten Padang Pariaman, Syafrizal berpesan kepada seluruh peserta untuk melaksanakan tugas sesuai aturan dan tetap mendahulukan kepentingan negara.
“Kita sebagai ASN, harus tetap hati-hati dalam bertugas, harus sesuai aturan, Dahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi di tengah informasi yang beragam di berbagai media saat ini,” pesannya.
Sebagai pimpinan madrasah, Hendrisakti menuturkan deretan proses penyelenggaraan sosialisasi dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan segenap unsur vertikal Kementerian Agama dari tingkat daerah hingga tingkat pusat. Ia turut mengingatkan kepada peserta untuk serius dalam mengikuti kegiatan agar tidak salah menanggapi makna dari moderasi beragama.
“Kita sebagai madrasah pertama yang menyelenggarakan sosialisasi moderasi beragama. Maka dari itu, jangan sampai salah kaprah dalam memahami makna moderasi beragama, demi terwujudnya kesatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Selama kegiatan berlangsung, segenap peserta antusias mengikuti setiap rangkaian acara inti yang diselingi dengan permainan/game yang menghibur dan bermakna. Di awal sambutannya, Kakanwil menyampaikan arahannya berupa visi dan misi serta kebijakan Kementerian Agama, arah dan kebijakan moderasi agama, serta nilai-nilai dasar Kemeterian Agama. Fasilitator pertama diisi oleh Dr. Taufik yang mengantarkan materi udar asumsi dan bangun perspektif. Materi tersebut terdiri dari peta bukan teritori (the map is not the territory), tangga kesimpulan (ladder of inference), tiga suara keterbukaan (three voices, three openness).
Selanjutnya, pemateri inti, Drs. Imam Safei, M.Pd. menyampaikan konsep moderasi beragama meliputi urgensi moderasi beragama, indikator moderasi beragama, peta jalan moderasi beragama, serta posisi moderasi beragama dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Selanjutnya, fasilitator melanjutkan menganalisis sosial dengan konsep gunung es, meliputi analisis gunung es (iceberg analysis), praktik analisis fenomena, pola, struktur, dan paradigma/cara pandang (mental model) yang menjadi penyebab situasi keberagamaan saat ini.
Fasilitator kembali melanjutkan pemaparan materi tentang bedah kata kunci moderasi beragama, meliputi sembilan kata kunci berdasarkan konsep dan indicator moderasi beragama Kemenag RI, dalil-dalil agama yang mendukung sembilan kata kunci moderasi beragama, narasi positif dan atraktif untuk sembilan kata kunci.
Di pengujung sosialisasi, Kepala MAN IC Padang Pariaman, Hendrisakti Hoktovianus tak luput menyampaikan ungkapan terima kasih para peserta yang telah mengikuti kegiatan Moderasi Beragama dari pagi hingga petang.
“Alhamdulillah kegiatan kita langsung direspons positif oleh Bapak Sekjen Kemenag RI. Narasumber kita yang diutus pusat, Bapak Imam Safei, ternyata beliau adalah Kapusdiklat Kemenag RI dan Sekretaris Moderasi Beragama RI. Kehadiran beliau di MAN IC Padang Pariaman mewakili bapak Sekjen Kemenag RI. Kita merasa bangga, karena kita kehadiran orang penting di Kemenag RI,” tutupnya.
Kepada tim humas, Darwin selaku ketua pelaksana juga mengharapkan setelah kegiatan ini setiap peserta mampu mengimplementasikan serta mensosialisasikan seputar wawasan kebangsaan dan jati diri di Kementerian Agama dan masyarakat sebagai penyelenggaraan pemerintahan di bidang agama yang menjadikan pancasila sebagai kesepakatan bangsa serta dapat memperkokoh jati diri aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama RI.
“Mari kita menjalankan ibadah dengan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama dan tetap menjunjung toleransi, demi menjaga keutuhan NKRI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutupnya.* (ds_humas_manicpp)